Pages

Senin, 07 April 2014

REAKSI ASAM BASA






A.  REAKSI ASAM BASA DAN REAKSI REDOKS

Reaksi Kimia dan Persamaan Reaksi Kimia
          Persamaan reaksi kimia menggambarkan perubahan zat- zat yang bereaksi. Persamaan reaksi kimia meliputi rumus kimia dari zat-zat yang pereaksi dan zat-zat hasil reaksi  yang dihubungkan dengan tanda panah. Fasa zat-zat yang bereaksi dinyatakan dengan lambang s untuk padat ( solid ), g untuk gas ( gases ), l untuk cair ( liquid), dan aq untuk zat-zat terlarut ( aquaeus ).
          Dalam suatu reaksi berlaku hukum kekekalan massa. Massa zat-zat yang bereaksi sama dengan massa zat-zat hasil reaksi. Untuk itu suatu persamaan reaksi harus setara, yaitu jumlah atom diruas kiri harus sama dengan jumlah atom diruas kanan. untuk membuat suatu persamaan reaksi setara ditambahkan koefisien yaitu bilangan didepan rumus.

Contoh persamaan reaksi setara


C3H8 ( g) +  5 O2(g)            3 CO2(g)  +   4 H2O(l)

Pada persamaan reaksi diatas, koefisien  C3H8 = 1, koefisien O2 = 5, koefisien CO2 = 3 dan koefisien H2O = 4. C3H8, O2 dan H2O berwujud gas, sedangkan H2O berwujud cair.

Beberapa jenis reaksi adalah  reaksi reduksi oksidasi  ( redoks)  dan reaksi asam basa.

Reaksi Asam Basa
Larutan Asam dan Larutan Basa

Sifat asam dan basa termasuk pokok bahasan yang penting dalam ilmu kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, sifat ini dapat kita jumpai misalnya rasa asam dari buah jeruk dan cuka. Rasa asam tersebut berasal dari asam yang terkandung dalam buah jeruk dan cuka, yaitu asam sitrat dan asam cuka. Asam askorbat dalam vitamin C adalah zat penting dalam makanan kita.
Untuk mengetahui sifat suatu senyawa apakah asam, basa, atau netral, cara yang digunakan adalah mengujinya dengan indikator
asam-basa. Beberapa indikator asam-basa yaitu :
a. Lakmus merah dan lakmus biru
              Asam mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. Sedangkan basa mengubah kertas lakmus merah menjadi biru. Senyawa netral tidak mengubah warna kedua kertas lakmus.
b.       Indikator universal
          Dengan indikator universal, kita bisa langsung mengetahui berapa pH (kekuatan asam / basa) dari suatu senyawa dengan membandingkan warna indikator yang terkena senyawa dengan warna standar. Biasanya range pH indikator universal adalah 1-14.
Asam : pH < 7
Netral : pH = 7
Basa : pH > 7
c.       pH meter
          pH larutan juga bisa diukur dengan pH meter. Alat digital ini memberikan nilai pH yang lebih akurat daripada indikator universal. Sebenarnya, beberapa senyawa di alam bisa digunakan sebagai indikator asam-basa, seperti kunyit, air bunga, dan sebagainya.

Berbagai Jenis asam
Rumus Asam
Nama Asam
Reaksi Ionisasi
Valensi Asam
Sisa Asam
Asam-asam Kuat
HCl
H2SO4
HNO3

Asam-asam Lemah
H3PO4
CH3COOH
H2CO3


Asam Klorida
Asam Sulfat
Asam Nitrat



Asam Fosfat
Asam Asetat
Asam Karbonat


HCl              H+  + Cl-
H2SO4          2 H+   +  SO42-
HNO3           H+   + NO3-



H3PO4           3 H+  + PO43-
CH3COOH          H+  + CH3COO-
H2CO3         2 H+  + CO32-


1
2
1



3
1
2


Cl-
SO42-
NO3-



PO43-
CH3COO-
CO32-




Berbagai Jenis Basa
Rumus Basa
Nama Basa
Reaksi Ionisasi



NaOH              Na+  + OH-
KOH             K+   +  OH-
Mg(OH)2              Mg2+   + OH-



NH4OH             NH4+  +   OH-
Valensi Basa

Basa Kuat
NaOH
KOH
Mg(OH)2

Basa Lemah
NH4OH


Natrium Hidroksida
Kalium Hidroksida
Magnesium Hidroksida



Amonium Hidroksida



1
1
2



1



 

Reaksi- reaksi Asam Basa

Reaksi- reaksi asam basa meliputi

a.                   Asam + Basa
b.      Asam  + Oksida Basa
c.       Oksida Asam  + Basa
d.      Oksiada asam + Oksida Basa
e.       Amonia  + Asam
f.       Logam dengan asam kuat encer
g.      Reaksi logam dengan garam

a. Reaksi Asam dengan Basa
Asam bereaksi dengan basa membentuk garam dan air

ASAM  +   BASA                      GARAM   +   AIR

Contoh :

          Asam klorida bereaksi dengan natrium hidroksida membentuk garam NaCl dan air.

HCl  + NaOH              NaCl   +   H2O

b.      Reaksi Oksida basa dengan Asam

OKSIDA ASAM  +  BASA                 GARAM  +   AIR

Contoh :
Reaksi kalsium oksida dengan asam klorida encer
CaO(s)    +   2 HCl              CaCl2(aq)    + H2O (l)


c.       Reaksi Oksida Asam dengan basa

                                     OKSIDA ASAM  +  BASA            GARAM  +  AIR
          Contoh :
          Reaksi karbon dioksida dengan air kapur membentuk endapan kalsium karbonat.
          CO2(g)    +  Ca(OH)2             CaCO3    +   H2O

d.      Reaksi Oksida asam dan oksida basa

OKSIDA ASAM  +  OKSIDA BASA              GARAM

          Contoh
          Karbon dioksida bereaksi dengan kalsium oksida membentuk kalsium karbonat
          CO2(g)    +  CaO(s)                CaCO3 (s)

e.       Reaksi Amonia dengan Asam

NH3 + ASAM               GARAM AMONIUM

Contoh
Reaksi NH3 dengan asam klorida
NH3 (g)  +  HCl (aq)                  NH4Cl(aq)


f.       Reaksi logam dengan asam kuat encer
Logam + Asam kuat encer              Garam  +   Gas H2

Contoh :
Reaksi zink dengan asam klorida encer
Zn(s)   +   2HCl (aq)               ZnCl2 (aq) +  H2 (g)

g.       Reaksi logam dengan garam
                   Logam yang lebih reaktif dapat mendesak  logam yang kurang reaktif dari larutan garamnya.
         
          Contoh :
          Reaksi logam zink dengan larutan tembaga (II) sulfat
          Zn(s)  +  Cu2+ (aq)                 Zn2+(aq)  +  Cu (s)


Soal Latihan
Tuliskan persamaan reaksi dari reaksi berikut ini

1.      Larutan kalsium hidroksida  + larutan asam klorida
2.      Magnesium hidroksida padat + larutan asam nitrat
3.      Aluminium hidroksida padat  + larutan asam klorida
4.      Tembaga (II) oksida padat  + larutan asam klorida
5.      Gas karbon dioksida  + larutan natrium hidroksida
6.      Difosfor penta oksida padat + larutan kalium hidrksida
7.      Gas ammonia + larutan asam nitrat
8.      Larutan natrium karbonat + larutan asam sulfat
9.      Zink sulfide padat + larutan asam klorida encer
10.  Larutan perak nitrat + larutan kalsium klorida
11.  Larutan kalsium sulfat + larutan natrium karbonat
12.  Larutan magnesium klorida + larutan natrium hidroksida
13.  Larutan barium klorida + larutan natrium fosfat
14.  Aluminium + larutan asam sulfat
15.  Aluminium + Larutan tembaga (II) sulfat

B. KONSEP REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

Reaksi Reduksi Dan Oksidasi

Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi terjadinya penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron atau reaksi terjadinya kenaikan bilangan oksidasi. Jadi, reaksi redoks adalah (reduksi dan oksidasi) adalah reaksi penerimaan dan pelepasan elektron atau reaksi terjadinya penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi.
Pentingnya reaksi oksidasi-reduksi dikenali sejak awal kimia. Dalam oksidasi-reduksi, suatu entitas diambil atau diberikan dari dua zat yang bereaksi. Situasinya mirip dengan reaksi asam basa. Singkatnya, reaksi oksidasi-reduksi dan asam basa merupakan pasangan sistem dalam kimia. Reaksi oksidasi reduksi dan asam basa memiliki nasib yang sama, dalam hal keduanya digunakan dalam banyak praktek kimia sebelum reaksi ini dipahami. Konsep penting secara perlahan dikembangkan: misalnya, bilangan oksidasi, oksidan (bahan pengoksidasi), reduktan (bahan pereduksi), dan gaya gerak listrik, persamaan Nernst, hukum Faraday tentang induksi elektromegnet dan elektrolisis.



Perbedaan oksidasi reduksi
Klasik

Oksidasi: reaksi antara suatu zat dengan oksigen
Reduksi : reaksi antara suatu zat dengan hydrogen


Modern

Oksidasi
- Kenaikan Bilangan Oksidasi
- Pelepasan Elektron
Reduksi
- Penurunan Bilangan Oksidasi
- Penangkapan Elektron

Oksidator
- Mengalami Reduksi
- Mengalami Penurunan Bilangan Oksidasi
- Mampu mengoksidasi
- Dapat menangkap electron

Reduktor
- Mengalami oksidasi
- Mengalami kenaikan Bilangan Oksidasi
- Mampu mereduksi
- Dapat memberikan electron

Auto Redoks
·         Reaksi redoks di mana sebuah zat mengalami reduksi sekaligus oksidasi


Bilangan Oksidasi

Pengertian Bilangan Oksidasi :
Muatan listrik yang seakan-akan dimiliki oleh unsur dalam suatu senyawa atau ion.
Harga bilangan oksidasi
1. Unsur bebas bilangan Oksidasi = 0
2.   Oksigen
     Dalam Senyawa Bilangan Oksidasi = -2
     Kecuali :
     a. Dalam peroksida, Bilangan Oksidasi = -1
     b. Dalam superoksida, Bilangan Oksida = -1/2
     c. Dalam OF2, Bilangan Oksidasi = +2
3.  Hidrogen dalam senyawa, Bilangan Oksidasi = +1, kecuali dalam hibrida = -1
4. Unsur-unsur Golongan IA dalam senyawa, Bilangan Oksidasi = +1
5. Unsur-unsur Golongan IIA dalam senyawa, Bilangan Oksidasi = +2
6.  Bilangan Oksidasi molekul = 0
7.  Bilangan Oksidasi ion = muatan ion
8.  Unsur halogen :
F : 0, -1
Cl : 0, -1, +1, +3, +5, +7
Br : 0, -1, +1, +5, +7
I : 0, -1, +1, +5, +7

Contoh soal :

1. Manakah yang termasuk reaksi redoks?
a. NaOH + HCl             NaCl + H2O
b. Ag+ (aq) + Cl-( aq)             AgCl(s)
c. CaCO3            CaO + CO2
d. CuO +   CO                Cu + CO2
e. O2 + O             O3

Jawab : d
Perhatikan atom Cu dari biloks +2 (pada CuO) berubah menjadi 0 (pada Cu). Jika satu atom mengalami perubahan, termasuk redoks karena pasti akan diikuti oleh perubahan lainnya.

2. Manakah reaksi berikut yang bukan termasuk reaksi redoks?
a. Zn + 2H2SO4             ZnSO4 + H2
b. 2CrO4 2- + 2H+              Cr2O7 2- + H2O
c. Cu2++ Ni            Cu + Ni2+
d. C3H8 + 5O2            3CO2 + 4H2O
e. Cl2 + 2KOH             KCl + KClO + H2O

Jawab :
Perhatikan pilihan semua jawaban. semuanya ada atom (biloks 0) membentuk senyawanya. Berarti biloks ada yang positif ada yang negatif. Dari 0 ke positif atau negatif  ada perubahan dan ini berarti reaksi redoks. Sedangkan pilihan b biloks pada Cr2O4 2- sebesar +6 dan pada Cr2O7 2- sebesar +6 jadi tidak ada perubahan biloks
Dasar : reaksi redoks (reduksi oksidasi) Contoh: Dalam reaksi Fe dan Cu+2, Fe mengalami kenaikan bilangan oksidasi (oksidasi); Cu+2 mengalami penurunan bilangan oksidasi (reduksi)

Oksidator dan Reduktor

          Oksidator adalah  zat pengoksidasi, tetapi mengalami reduksi.
          Reduktor adalah zat pereduksi, tetapi mengalami oksidasi.
Contoh-contoh :


                   oksidasi
                             Oksidator : O2
            +4  -2            0                      +6   -2   Reduktor : SO2
1.       2 SO2   + O2           2 SO3 

                                          Reduksi
                   Oksidasi

           0                       +1   -1                    +2       -1                 0                                                    Oksidator : HCl
2.       Mg    +    2 HCl              MgCl2    +   H2                                Reduktor  : Mg


                                 Reduksi

              Oksidasi

         +2   -1            0                        +3  -1                                                                   Oksidator : Cl2
3.       FeCl2 +  Cl2             FeCl3                                                                 Reduktor : FeCl2

                         Reduksi

                                
                                   Oksidasi

         +2  -2               -3 +1                         0               0                   +1 -2                    Oksidator : CuO
4.       CuO    +   NH3             Cu   +    N2    +   H2O             Reduktor  : NH3


             Reduksi


                             Oksidasi

     +3     -2          +2 -2                      0                  +4 -2
5.       Fe2O3  +  CO          2 Fe   +   3 CO2                                         Oksidator : Fe2O3
                                                                             Reduktor  : CO
     
Reduksi

Soal Latihan
1.      Tentukan  bilangan oksidasi masng-masing atom dalam unsure, senyawa atau ion berikut :
a.       Fe
b.      SO2
c.       HNO3
d.      C
e.       CaCO3
f.       H2
g.      NO3-
h.      KMnO4
i.        NaHSO4
j.        Zn2+
               Tentukan oksidator dan reduktor dari reaksi redoks berikut :
a.       NiO + CO                    Ni + CO2
b.       2SO2  +   O2                2SO3
c.       P4  +  O2                2P2O5
d.       Mg  +   2 HCl            MgCl2   +  H2
e.       3CuO  +  2NH3             3Cu   +  N2   +  3 H2O


Ditulis oleh Zulfikar pada 31-07-2010
Larutan buffer adalah larutan yang terdiri dari garam dengan asam lemahnya atau garam dengan basa lemahnya. Komposisi ini menyebabkan larutan memiliki kemampuan untuk mempertahankan pH jika kedalam larutan ditambahkan sedikit asam atau basa. Hal ini disebabkan larutan penyangga memiliki pasangan asam basa konyugasi (ingat konsep asam Lowry-Bronsted) perhatikan Bagan 8.24.
bagan 8.24
Bagan 8.24. Skema larutan buffer dan komposisi asam basa konyugasi
Kita ambil contoh pasangan antara asam lemah CH3COOH dengan garamnya CH3COONa. Di dalam larutan
CH3COONa CH3COO- + Na+ (Garam)
CH3COOH CH3COO- + H+ (Asam lemah)
Dalam larutan terdapat CH3COOH merupakan asam dan CH3COO- basa konyugasi.
Kehadiran senyawa dan ion ini yang dapat menetralisir adanya asam dan basa dalam larutan. Jika larutan ini ditambahkan asam, terjadi r
eaksi netralisasi,
H+ + CH3COO- CH3COOH
Kehadiran basa dinetralisir oleh CH3COOH
OH- + CH3COOH
CH3COO- + H2O
Untuk larutan buffer dengan komposisi lain adalah campuran antara garam dengan basa lemahnya, seperti campuran NH4Cl dengan NH4OH. Garam terion
oisasi
NH4Cl NH4+ + Cl-
NH4OH
NH4+ + OH-
Dalam larutan garam terdapat pasangan basa dan asam konyugasi dari NH4OH dan NH4+, adanya molekul dan ion ini menyebabkan larutan mampu mempertahankan pH larutan. Tambahan H+ dapat dinetralisir oleh NH4OH sesuai dengan reaksi :
NH4OH + H+ NH4+ + H2O
Demikian pula adanya tambahan basa OH- dinetralisir oleh ion amonium dengan reaksi :
NH4+ + OH-
NH4OH
Larutan buffer yang terdiri dari garam dan asam lemahnya atau basa lemahnya memiliki harga pH yang berbeda dar
i garamnya ataupun dari asam lemahnya, karena kedua larutan terionisasi.

0 komentar:

Posting Komentar